Surat Hangat Mengirim Rindu
Hai angin....
Mampukah engkau hembuskan aku ke dalam peluk ibuku kembali
Terhempas luas rindu ini terisak
Mampuku menyelipkan tanda rindu ku kepada-Nya
Karna ku tahu
Rindu ini akan bertamu di hatinya
Tegak ku berdiri
Berikrar asa memenuhi harapannya
Semangat yang ia suguhkaaan
Mampu menggetarkan derap langkah kakiku
Oh kasih Ibuku
Ku tahu semesta akan mendukung
Ketidakberdayaan ku
Melihat air matanya menggenangi danau
"Ibu apa kabar mu di sana? Setiap di ujung doaku selalu memikirkan keadaan mu. Semoga kau masih bisa tersenyum tanpa aku di sisimu. Ketahuilah Ibu, kita berdua tidak akan mungkin pergi terlalu jauh untuk meninggalkan mu. Karena Allah mampu mendengar dan mengabulkan seluruh harapanmu untuk kami. Berkat doa dan kasih yang engkau beri, kami berada di sini. Ibu....... sungguh, ku sangat merindu kehadiran mu. Kehangatan yang mampu engkau tanam, membuat kami berdua selalu terngiang. Rindu akan canda tawa. Rindu nasehatmu. Rindu saat engkau juga berjuang untuk menguatkanku ketika aku akan jatuh. Jatuh mental dan ragaku. Kau mampu terhuyung demi kami berdua yang selalu merintih. Ibu... selalu selalu tegur kami jika kami memang salah. Karena teguran itu yang juga lama ku rindu. Ingatlah bu... janji kami untuk memenuhi harapanmu. Anak kembarmu ini sedang berjuang, ku tahu kau juga menitip rindumu kepada Allah. Karena ku di sini masih terasa kehangatanmu."
Love you, ibu.
Ajeng.
Comments