Masalah adalah Sahabat Terbaik
Yuk! Kita omongin tentang hakikat dari masalah. Apa sih yang Anda ketahui tentang 'masalah' dan bicara 'masalah kehidupan'? Hakikat dari masalah itu sendiri adalah sesuatu yang membebani kehidupan kita dengan hal yang tidak kita inginkan. Padahal dari suatu masalah itu sendiri merupakan sebuah pesan yang datang dari Tuhan di alam bawah sadar kita. Bagaimana kita akan menghadapi masalah tersebut. Apakah kita langsung mengeluh begitu saja, menyatakan bahwa "Hidup itu rumit" ataukah bersyukur dan menjalani hidup 'fun fun' dengan masalah yang dihadapi. Semua tergantung kepribadian dari setiap individu. Satu hal yang harus menjadi mindset kita ketika menghadapi suatu masalah adalah "Intropeksi, evaluasi, perbaikan, peningkatan"
Daripada memendam hati atau biasa disebut 'gerundel' kepada masalah di kehidupan, kita harus belajar dan mau berproses menjadi pribadi yang lebih baik, walaupun kita tahu bahwa manusia jauh dari kata sempurna. Belajar untuk menyukai suatu hal yang tidak disukai adalah awal baik untuk mau berproses. Dengan menerapkan sikap keikhlasan dalam melakukan suatu hal yang tidak disukai tersebut, maka kita akan bisa merubah posisi diri kita menjadi menyenangkan dan akan menyukai hal yang awalnya tidak disukai. Jiwa toleransi yang besar pun juga sangat dibutuhkan saat situasi ini terjadi karena masalah sepertinya punya banyak teman, sebab dia (masalah) sering tidak datang sendirian.
Ketika kita dapat memosisikan diri, maka kita tidak lagi memandang masalah sebagai sebuah beban hidup. Namun sebagai sebuah kesempatan untuk intropeksi diri dari suatu keadaan.
Anggap saja bahwa masalah adalah bagian dari miniatur kehidupan. Mengapa begitu?
Never Flat
Kehidupan ini tidak seenak memandang orang makan ice cream. Ketahuilah bahwa kehidupan ini tidak pernah datar. Anda tahu apa itu hukum alam dan roda kehidupan? Ya, hukum alam juga merupakan bagian dalam kehidupan yang menegakkan keadilan dan roda kehidupan merupakan satuan waktu yang terus berputar silih berganti. Dimana posisi orang yang disebut sukses tidak selamanya ia sukses, karena ia harus bersiap menghadapi kerugian ketika suatu masalah yang dikatakan rumit itu muncul di dalam hidupnya. Pelajar ataupun mahasiswa yang cerdas tidak selalu mendapatkan nilai di atas rata-rata atau mendapatkan IPK yang tinggi, suatu saat ia harus bersiap mengahadapi kekalahan.
Jembatan Hidup
Kehidupan ini juga butuh jembatan hidup, yang dimaksud jembatan hidup adalah masalah dari kehidupan itu sendiri. Jika tidak adanya jembatan ini, maka kita akan terus menetap menjadi pribadi yang bisa dikatakan buruk. Dimana posisi kita? Apakah kita akan diam tak bersolek keinginan untuk tidak melewati jembatan itu menuju seberang sana? Padahal kita tahu bahwa di ujung jembatan itu kita akan menjadi sosok pribadi pelengkap, dimana posisi kita akan dipertaruhkan dalam kehidupan. Karena ketika menyusuri jembatan itu, kita akan selalu dapat meringankan langkah untuk melalui masalah tanpa kehilangan arah dan terombang-ambing.
Banyak sisi dari masalah yang akan kita hadapi. Sisi pertama adalah di belakang, dimana sisi ini akan memosisikan kita pada pribadi yang terbatas dan serba minim pengalaman serta selalu menopang kita untuk mau berproses menjadi pribadi pelengkap. Sisi kedua adalah di depan, dimana sisi ini akan memosisikan kita pada peluang dan kesempatan sebagai pribadi pelangkap. Sisi ketiga adalah di kanan dan kiri kita, dimana sisi ini sebagai tangan-tangan kita untuk elemen pelengkap atas kemurahan hatinya menolong kita saat menghadapi masalah. Sisi keempat adalah di bawah, dimana sisi ini akan memosisikan kita untuk selelu rendah hati serta adanya pengalaman yang membawa hikmah. Sisi terakhir adalah di atas, dimana sisi ini akan memosisikan kita untuk selalu bersyukur dan semangat melanjutkan kehidupan karena di atas segalanya ada Tuhan yang memiliki kuasa besar atas kehidupan.
Yakinlah bahwa masalah merupakan sahabat terbaik kita yang sesungguhnya dalam kehidupan ini.
Tidak ada alasan untuk kita bersedih, karena Allah bersama kita. Dia dekat dengan kita, bahkan lebih dekat dari urat nadi.
. “ ….Dan apabila hamba-hambaKu bertanya kepadamu tentang Aku, maka sesungguhnya Aku adalah dekat.” (Al-Baqarah: 186)
.
Jadi, jangan bersedih ya atas segala masalah yang sedang menimpa Anda. Jangan katakan bahwa Anda mempunyai masalah besar, namun katakanlah pada masalah Anda, bahwa Anda punya Allah yang maha besar.
Selalu ingatlah, "Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya…” (Al Baqarah: 286)
.
Dan jangan pernah berhenti untuk berfikir positif, sekalipun itu pada masalah Anda. Terkadang, masalah adalah sahabat terbaik yang bisa mendekatkan kita pada Sang Pencipta.
.
Dan jangan pernah berhenti untuk berfikir positif, sekalipun itu pada masalah Anda. Terkadang, masalah adalah sahabat terbaik yang bisa mendekatkan kita pada Sang Pencipta.
Comments